Berita
Sebaran COVID-19 di Indonesia dan Respon Muhammadiyah dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona

Sebaran COVID-19 di Indonesia dan Respon Muhammadiyah dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona

Update Kasus COVID-19 di Dunia dan Sebarannya di Indonesia

Sejak kemunculan virus COVID-19 di akhir tahun 2019 lalu, lalu diumumkannya kematian seorang pria berusia 61 tahun dari Wuhan, Cina pada awal tahun 2020, dan menyusul pula kasus di Thailand, Jepang, dan Korea. Hingga kasus pertama di Indonesia terjadi, dua warga negara Indonesia terbukti positif terinfeksi COVID-19 pada awal bulan Maret 2020, akhirnya pemerintah pada tanggal 14 Maret menetapkan virus Corona sebagai bencana nasional. Namun, status tersebut tak bertahan lama karena jumlah pasien yang terbukti positif terjangkit COVID-19 terus bertambah dan membuat pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana corona hingga 29 Mei 2020.

Jumlah kasus di dunia terus merangkak dari hari ke hari. Berdasarkan update terakhir yang dikutip dari Worldmeters pada tanggal 25 Maret 2020, jumlah kasus dunia terdapat 424.028 kasus konfirmasi, 18.947 meninggal, dan sementara terdapat 109.145 orang yang sudah sembuh dari 170 negara/wilayah.

Sedangkan jumlah kasus yang terdapat di Indonesia sendiri terdapat 3.332 yang sedang diperiksa, 750 dikonfirmasi terinfeksi virus Corona ditambah 150 kasus, 701 orang dalam perawatan, 58 orang meninggal, dan dari kasus yang ada terdapat 31 orang di antaranya dinyatakan berhasil sembuh. Hal ini berdasarkan data update 25 Maret 2020.

Dari data tersebut, lonjakan kasus positif corona terbanyak ada di provinsi ibukota, yakni DKI Jakarta dengan jumlah 463 kasus positif baru.

Setelah itu, disusul provinsi Jawa Barat dengan jumlah 73 kasus, Banten dengan 67 kasus, Jawa Timur dengan 51 kasus, Jawa Tengah dengan 38 kasus, Yogyakarta dengan 17 kasus, Bali dengan 9 kasus, Kalimantan Barat dengan 3 kasus, Kalimantan Timur dengan 11 kasus, Kalimantan Tengah dengan 3 kasus, Kepulauan Riau dengan 5 kasus, Lampung dengan 1 kasus, Sulawesi Utara dengan 2 kasus, Sumatera Utara dengan 7 kasus, Sumatera Barat dengan 1 kasus, Sulawesi Tenggara dengan 3 kasus, Sulawesi Selatan dengan 13 kasus, Riau dengan 1 kasus, Papua dengan 3 kasus, Maluku dengan 1 kasus, Maluku Utara dengan 1 kasus, Jambi dengan 1 kasus, Kalimantan Selatan dengan 2 kasus, NTB dengan 2 kasus, Sumatera Selatan dengan 1 kasus, dan 12 lainnya masih dalam proses.

Dari total jumlah kasus yang ada pada masin-masing provinsi, dapat disimpulkan bahwa penyebaran COVID-19 tersebar di 25 provinsi.

Sementara ini, provinsi dengan peringkat pertama kasus kematian terbanyak berada di provinsi DKI Jakarta, dengan jumlah 31 kematian. Diikuti provinsi Jawa Barat dengan 10 kematian, Banten dan Jawa Tengah dengan 4 kasus kematian, DIY dan Bali dengan 2 kematian, Kepulauan Riau 1 kematian, begitu pula dengan Sumatra Utara, Sulawesei Selatan, dan juga Sumatra Selatan.

Respon Muhammadiyah terhadap Pandemi COVID-19

Dengan bertambah banyaknya jumlah pasien positif corona, Muhammadiyah tak hanya diam saja dalam menyikapi hal ini. Muhammadiyah langsung menerbitkan maklumat tentang wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) dengan nomor : 02/MLM/I.0/H/2020 pada 14 Maret 2020.

Bukan itu saja, Muhammadiyah dengan sigap menyiapkan 15 rumah sakit untuk perawatan pasien COVID-19. Dari semua rumah sakit Muhammadiyah yang siap, telah menangani 10 kasus positif COVID-19, 64 kasus PDP, dan 214 kasus ODP.

Dengan kelangkaan APD yang tersedia di Indonesia maka dari itu rumah sakit kreatif dengan membuat Alat Pelindung Diri dari bahan bahan yang dianggap standar yang sudah ada masih tahap uji. Rumah Sakit yang sudah membuat APD sendiri yaitu: RSI Muhammadiyah Palangkaraya, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS Universitas Muhamamdiyah Malang, dan PKU Muhammadiyah Gombong.

Muhammadiyah juga mengeluarkan infografis langkah-langkah preventif penanggulangan virus ini dan sejauh ini sudah 12 konten yang dibuat.

Dalam rangka memperkuat konsolidasi, Muhammadiyah menghadiri beberapa koordinasi, di antaranya:

  1. Strategi Percepatan Gerakan Masyarakat Pencegahan menghadapi Covid-19
  2. Sosialisasi Covid 19 12 Maret 2020
  3. Rapat Koordinasi Bersama OSM 14 Maret 2020
  4. Rapat Koordinasi Logistik 16 Maret 2020
  5. Risk Communication & Community Engagement Working Group dengan kantor Staff Presiden (MDMC masuk sebagai working Group) 6 Maret 2020
  6. Kemenkes Biro Komunikasi 13 Maret 2020
  7. Shelter Klaster 16 Maret 2020
  8. Kemenkes Kolaborasi Bersama Masyarakat 16 Maret 2020

Muhammadiyah juga mengadakan Rapat Internal Persyarikatan, yakni :

  1. Tim MCCC ( Muhammadiyah Covid-19 Command Center) 9 Maret 2020
  2. Tim MCCC dengan 20 Rumah Sakit Muhammadiyah / ‘Aisyiyah 9 Maret 2020
  3. Rapat Pimpinan Pusat Muhammadiyah 14 Maret 2020

Di bidang pendidikan, Muhammadiyah juga menerbitkan edaran untuk kegiatan kampus, sekolah Muhammadiyah/Aisyiyah baik yang bersifat akademik maupun non-akademik diliburkan.

Di sektor wilayah, Muhammadiyah juga memberikan respon di masing-masing wilayahnya sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Di beberapa wilayah melakukan respon seperti penyemprotan disinfektan di beberapa tempat, pendirian call center COVID-19, sosialisasi pencegahan COVID-19, dsb. Semua kebijakan berbeda di masing-masing daerah.

Muhammadiyah juga membuat aplikasi SAFARI-MU (Sadari Faktor Risiko Diri Sendiri) yang di dalamnya memiliki fasilitas, yaitu:

1. Identitas (nama inisial, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit)

2. Personal Checking, user klik jawaban beberapa pertanyaan,

muncul kesimpulan: risiko rendah, Potensi ODP, Potensi PDP.

Lalu muncul rekomendasi tindakan yang diperlukan.

3. Konten-konten edukasi personal

> Fakta dan mitos Corona

> Yang perlu dilakukan

> Yang jangan dilakukan Institusi

> Panduan masjid

> Panduan sekolah

> Panduan kantor

Tak hanya aplikasi saja, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah meluncurkan web SAFARI (Sadari Faktor Risiko Diri Sendiri).

Muhammadiyah juga bersedia menjadi media penyalur dan penerima donasi. Wardah mendonasikan sebesar 500 juta rupiah, begitu juga Percetakan Airlangga memberikan donasi sebesar 100 juta rupiah. Sejauh ini, MCCC juga menerima donasi dari LAZISMU sebesar 5 Miliar.

Muhammadiyah juga membentuk tim gabungan yang berasal perwakilan dari:

Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), ‘Aisyiyah, Lazismu, Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian Pengembangan(DIKTI LITBANG), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), Majelis Tabligh, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM), Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci (TS), dan juga Pemuda Muhammadiyah (PM)

Semua yang telah disebutkan di atas merupakan bentuk dan upaya Muhammadiyah dalam mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas dan membantu para pasien kembali sembuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published.