Ketua MCCC : Pers Harus Bangun Presepsi Risiko Masyarakat di Masa Pandemi
Yogyakarta – Pers punya kesempatan luar biasa untuk memberikan persepsi yang baik kepada masyarakat khususnya di masa pandemi, sehingga masyarakat bisa berperilaku yang baik. Dengan persepsi yang benar dan perilaku lebih baik, penularan Covid-19 bisa berkurang.
Demikian disampaikan Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin saat membuka webinar MCCC bertema “Peran Media Dalam Penyampaian Informasi Covid-19” pada Selasa (22/06/2021). “Kita semuanya kalau mendapatkan berita dari manapun juga terutama yang tidak jelas, tidak usah disebarluaskan lah, ada etika fiqih informasi, ada yang perlu tabayyun dan menggunakan akal sehat supaya kita benar-benar mendapatkan persepsi yang bagus,” kata Agus Samsudin.
Webinar tersebut menghadirkan beberapa narasumber yakni Agus Wahyudi (Wartawan Senior ex Pimred Radar)), Hartoko (Wartawan Senior), Agus Setiawan (Antara Malaysia), Mukhtarom (Wartawan TVRI Jateng) dan Ahmad Faizin Karimi (Penulis Buku “Jurnalistik Asyik”).
Narasumber pertama, Agus Wahyudi menyatakan media wajib menjaga kesadaran menyajikan informasi dengan data. “Begitu pula dengan pemberitaan tentang Covid-19 ini, hal-hal bersifat angka-angka, siapa yang terpapar virus, dirawat, sembuh dan meninggal itu memang harus disampaikan. Tapi ada juga hal yang perlu didalami lagi seperti bagaimana persebarannya dan temuan kasus varian baru,” kata Agus Wahyudi.
Hartoko dalam paparannya mengatakan bahwa pemerintah sangat membutuhkan peran media, minimal untuk mengedukasi masyarakat agar punya persepsi yang sama tentang pandemi Covid-19. “Fakta di lapangan kan begini, pemerintah belum berhasil membuat persepsi yang sama, bagaimana pandemi ini. Toh di lapangan juga banyak kontroversi, tidak hanya di kalangan publik tetapi juga di kalangan teman-teman medis. Dokter sendiri yang kita orang awam memahami bahwa mereka ahlinya, tetapi kan beragam penjelasannya, persepsinya tentang pandemi dan bagaimana menyikapinya,” ungkap Hartoko.
Sementara Agus Setiawan memberi gambaran penanganan Covid-19 di Malaysia terkait dengan pemberitaan. “Informasi utama Covid-19 di sini dari Dirjen Kesehatan Malaysia, pemegang peran sentral pemberitaan Covid-19,” ungkapnya.
Mukh Tarom mengungkapkan kebijakan yang ditempuh oleh TVRI dalam pemberitaan tentang Covid-19. “Kebijakan menayangkan berita Covid-19 tidak dalam rangka untuk menakut-nakuti mapun membuat sesuatu jadi genting atau masyarakat panik. Yang kami lakukan pemberitaan yang berimbas pada edukasi dan kesadaran masyarakat, tidak melebih-lebihkan,” ujarnya.
Narasumber terakhir, Ahmad Faizin Karim memaparkan salah satunya tentang bagaimana media membentuk paranoia konstruktif yang proporsional. “Media perlu membentuk paranoia terhadap Covid-19 ini, tetapi paranoia yang sifatnya konstruktif, bukan paranoia yang justru akan membuat masyarakat melawan Covid-19,” katanya. (*)
Budi Santoso, S.Psi., M.KM.
Tim Media MCCC PP Muhammadiyah
[…] Bantul, Yogyakarta didukung sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul bekerjasama dengan MCCC DIY.Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pelayanan Medik RS PKU Muh Bantul, dr. Nurcholid Umam, […]
[…] MCCC PP Muhammadiyah Budi Santoso mengungkapkan komitmen Muhammadiyah membantu Pemerintah dalam […]
[…] terkini pandemi Covid-19 di Indonesia, berdasarkan data Pemerintah melalui website covid19.go.id, terjadi […]